Septic tank atau tempat pembuangan akhir dari limabah wc adalah tempat menampung dan mengolah limbah kotoran. Septic tank terbagi dalam beberapa sekat atau ruang, biasanya terletak di bawah tanah. Selain itu, pembuatan septic tank harus dibuat dengan material yang kedap air agar air dalam bak septic tank teresap ke dalam tanah dan septic tank tidak overload; dengan kata lain berfungsi dengan baik.
Ketika Anda membangun rumah, yang jangan sampai terlupa atau tertinggal yaitu septic tank. Meskipun ia bersembunyi di bawah tanah, bahkan keberadaannya sering luput dari penglihatan, perlu diingat bahwa septic tank merupakan suatu hal vital untuk permasalahan limbah rumah tangga. Sama pentingnya dengan sumber mata air. Bayangkan, apabila tangki septik tidak dirawat dengan baik, tidak dibuat dengan cara yang baik, kemungkinan akan ada dampak yang timbul dari segi kesehatan. Baik dampak secara psikologis maupun fisiologis.
Kemungkinan dampak yang timbul secara psikologis yaitu:
Kemungkinan dampak yang timbul secara fisiologis yaitu:
Berikut ini ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam membuat dan merawat septic tank:
Ketika kotoran diurai oleh microba pengurai yang ada di septic tank, saat itu pula limbah cairnya akan mengalir ke sumur resapan. Pembuatan sumur resapan ini harus dibuat dengan sistem dan cara yang benar pula. Agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Pembuatan sumur resapan sendiri biasanya terdiri dari ijuk, kekikil, pipa limbah, pasir, bak kontrol, besi, hingga batu karang berongga.
Perlu di ketahui bahwa septic tank hanya dapat mengolah limbah berupa feses; tinja. Oleh karena itu tidak direkomendasikan untuk membuang hal lain ke dalam kloset yang tidak berupa limbah feses; seperti plastik, pembalut, atau tisu karena dapat menghambat saluran.
Di samping itu, agar septic tank dapat terawat dan berfungsi dengan baik salah satunya yaitu tidak membuang air sabun, pemutih sabun, atau zat kimia ke toilet. Mungkin, tanpa disadari Anda pernah/sering membuang air sabun atau air bekas cucian ke dalam kloset dengan tujuan agar kloset wangi. Namun, kenyataannya bahwa membuang air sabun ke dalam itu dapat menimbulkan dampak buruk bagi septic tank. Sebaiknya mulai detik ini dan sekarang juga hentikan kebiasaan tersebut karena dampak buruk yang timbul tidaklah main-main.
Dilansir dari Channel Youtube Kok Bisa hal ini dikarenakan akan membuat jumlah mikroba pengurai di septic tank berkurang. Microba pengurai berkurang karena mati akibat air sabun yang dibuang melalui kloset. Jika microba pengurai di septic tank berkurang, hal ini membuat proses dekomposisi bahan polutan menjadi kurang maksimal. Selain membuat proses dekomposisi bahan polutan menjadi kurang maksimal, ada dampak lain yang timbul yaitu penurunan kualitas air resapan, merusak sistem pembuangan, hingga kloset jadi mampet. Oleh karena itu, Anda harus berpikir dua kali sebelum membuang air sabun tersebut ke dalam kloset.
Untuk pengurasan/pembersihan bak septic tank, dalam melakukannya disarankan setiap tiga tahun sekali. Kemudian, Anda tidak disarankan melakukannya seorang diri. Pengurasan bak septic tank dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang dioperasikan oleh orang yang ahli di bidangnya. Karena lumpur feses hasil pengolahan masih tergolong berbahaya. Mengapa berbahaya? Karena terkandung miliaran microba. Dari bakteri coli hingga bakteri salmonela typhi. Hal ini sangat berdampak pada kesehatan karena terpapar berbagai penyakit. Jika Anda bertempat tinggal di Jogja, Anda tidak perlu susah-susah mencari jasa pembersih septic tank di Jogja, karena di sana banyak jasa pembersih septic tank.
Dikarenakan dilarang membuang lumpur tinja ke sungai, ada cara agar lumpur tinja atau feses dapat dikelola menjadi pupuk tanaman. Dalam pengelolaan lumpur feses, ada 6 unit proses yang perlu ketahui. Berikut ini unit-unit tersebut:
1) Unit bak penerima lumpur feses
Bak penerima lumpur feses ini di dalamnya terjadi proses pemerataan lumpur feses, kemudian dialirkan ke tangki yang bernama imhoff tank .
2) Unit imhoff tank
Di dalam imhoff tank ini terjadi pemisahan limbah feses dan lumpur feses. Lumpur feses masuk ke bak pengering lumpur, sedangkan limbah feses masuk ke kolam an-aerobik.
3) Unit kolam an-aerobik
Di dalam kolam ini terjadi pemrosesan limbah yang diolah tanpa oksigen sehingga timbul lapisan kerak buih di permukaan kolam an-aerobik.
4) Unit kolam fakultatif
Di dalam kolam ini akan terjadi proses an-aerob (pada dasar kolam terjadi proses an-aerob) dan aerob (pada permukaan kolam terjadi proses fotosintesis).
5) Unit kolam maturasi
Di dalam kolam ini terjadi proses aerob dan terjadi penurunan bakteri patogen.
6) Unit tak pengering lumpur
Di dalam bak pengering lumpur ini, lumpur akan dikeluarkan, lalu dikeringkan hingga dapat digunakan seagai pupuk tanaman.
Demikian cara merawat septic tank dengan baik dan benar semoga bermanfat!dan apabila anda saat ini butuh jasa sedot wc di jogja dan sekitarnya anda bisa hubungi kami pada nomor 085729300048.